Selasa, 27 Januari 2015

Pengertian Aset Tak Berwujud

             Pengertian Aset Tak Berwujud
Berdasarkan SPI 2007, aset tak berwujud adalah aset yang mewujudkan dirinya melalui properti-properti ekonomis dimana aset ini tidak mempunyai substansi fisik.

             Jenis-Jenis Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud dikategorikan sebagai berikut:
1. Marketing-related intangible asset, contoh: trademark, tradename, brand, logo
2. Technology-related intangible asset, contoh: hak paten proses, hak paten aplikasi, dokumentasi teknis: catatan laboratorium, teknis know-how
3. Artistic-related intangible asset, contoh: literatur, copyright, komposisi musik, peta, engraving
4. Customer-related intangible asset, contoh: daftar pelanggan, kontrak pelanggan, hubungan pelanggan, open order pembelian
5. Contract-related intangible asset, contoh: kontrak pelanggan favorit, perjanjian lisensi, perjanjian franchise,perjanjian bukan kompetisi.

Pendekatan Penilaian Aset tak berwujud
1. Pendekatan Perbandingan Data Pasar
Nilai aset merupakan nilai aset yang sebanding di pasar.
2. Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan
Diperlukan proyeksi untuk data keuangan sebagai berikut:
- turnover
- laba kotor, laba operasi dan laba bersih
- laba sebelum dan sesudah pajak
- arus kas sebelum atau sesudah bunga bank dan/atau pajak
- sisa masa manfaat 

3. Pendekatan Biaya
Pendekatan biaya atau lebih dikenal sebagai Pendekatan Biaya Pengganti Terdepresiasi menentukan nilai aset tak berwujud dengan menghitung biaya penggantian dengan aktiva yang sebanding atau identik kapasitas layanannya.
Pendekatan biaya tidak dapat digunakan untuk:
· Menilai aktiva tak berwujud yang tidak sebanding dengan potensi layanan
· Menilai proyek pengembangan aktiva tak berwujud yang berlansung bertahun-tahun
Pendekatan biaya ini hanya dapat digunakan sebagai satu-satunya pendekatan dengan syarat:
· Aktiva tak berwujud memiliki pendapatan yang secara langsung menghasilkan arus kas
· Nilai pasar aktiva tak berwujud yang layak tidak tersedia
· Transaksi aktiva tak berwujud tidak cukup memadai untuk perbandingan pasar
Langkah-langkah dalam penerapan pendekatan ini:
· Menentukan biaya reproduksi baru (reproduction cost new) dan biaya pengganti baru (replacement cost new)
· Menghitung jumlah keusangan sesuai sisa umur manfaat
· Mengurangi estimasi biaya dengan jumlah keusangan
Bentuk keusangan antara lain adalah:
- keusangan fungsional (functional obsolescence)
- keusangan teknologi (technological obsolescence)
- keusangan ekonomis (economic obsolescence)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar