Pengertian Aset Tak Berwujud
Berdasarkan
SPI 2007, aset tak berwujud adalah aset yang mewujudkan dirinya melalui
properti-properti ekonomis dimana aset ini tidak mempunyai substansi fisik.
Jenis-Jenis
Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud dikategorikan sebagai berikut:
1. Marketing-related
intangible asset, contoh: trademark, tradename, brand, logo
2. Technology-related
intangible asset, contoh: hak paten proses, hak paten aplikasi, dokumentasi
teknis: catatan laboratorium, teknis know-how
3. Artistic-related
intangible asset, contoh: literatur, copyright, komposisi musik, peta,
engraving
4. Customer-related
intangible asset, contoh: daftar pelanggan, kontrak pelanggan, hubungan
pelanggan, open order pembelian
5. Contract-related
intangible asset, contoh: kontrak pelanggan favorit, perjanjian lisensi,
perjanjian franchise,perjanjian bukan kompetisi.
Pendekatan Penilaian Aset tak berwujud
|
1. Pendekatan Perbandingan Data Pasar
Nilai aset merupakan nilai aset yang sebanding
di pasar.
2. Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan
Diperlukan proyeksi untuk data keuangan sebagai
berikut:
- turnover
- laba kotor, laba operasi dan laba bersih
- laba sebelum dan sesudah pajak
- arus kas sebelum atau sesudah bunga bank
dan/atau pajak
- sisa masa manfaat
3. Pendekatan Biaya
Pendekatan biaya atau lebih dikenal sebagai
Pendekatan Biaya Pengganti Terdepresiasi menentukan nilai aset tak berwujud
dengan menghitung biaya penggantian dengan aktiva yang sebanding atau identik
kapasitas layanannya.
Pendekatan biaya tidak dapat digunakan untuk:
· Menilai aktiva tak berwujud yang tidak
sebanding dengan potensi layanan
· Menilai proyek pengembangan aktiva tak
berwujud yang berlansung bertahun-tahun
Pendekatan biaya ini hanya dapat digunakan
sebagai satu-satunya pendekatan dengan syarat:
· Aktiva tak berwujud memiliki pendapatan
yang secara langsung menghasilkan arus kas
· Nilai pasar aktiva tak berwujud yang
layak tidak tersedia
· Transaksi aktiva tak berwujud tidak cukup
memadai untuk perbandingan pasar
Langkah-langkah dalam penerapan pendekatan ini:
· Menentukan biaya reproduksi baru
(reproduction cost new) dan biaya pengganti baru (replacement cost new)
· Menghitung jumlah keusangan sesuai sisa
umur manfaat
· Mengurangi estimasi biaya dengan jumlah
keusangan
Bentuk keusangan antara lain adalah:
- keusangan fungsional (functional
obsolescence)
- keusangan teknologi (technological
obsolescence)
- keusangan ekonomis (economic
obsolescence)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar